MOROWALI, Indonesiasatu.id - Sesuai Tema Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 "Pers Mengawal Ketahanan Pangan Untuk Kemandirian Bangsa" menjadi pokok inti seruan yang disampaikan Ketua PWI Pusat dalam sambutanya pada puncak perayaan HPN di Banjarmasin, Minggu (09/02/2025).
Kegiatan yang digelar di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan itu di hadiri berbagai tokoh nasional dan insan pers dari seluruh Indonesia serta para petinggi negara.
Diantaranya, Menteri kebudayaan Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Ahmad syamsurizal, Sekda Kalimantan Selatan, ketua PWI pusat Henry CH bangun, serta jajaran Muspida Kalsel dan anggota PWI dari berbagai daerah.
Ketua PWI Pusat Henry CH Bangun menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan HPN 2025 di Banjarmasin yang dinilainya berjalan baik tanpa sesuatu yang kurang bahkan nyaris tanpa celah.
"Saya apresiasi penyelenggaraan HPN di Banjarmasin ini, menurut saya luar biasa upaya dan kerja keras dari semua panitia bisa terlaksana dengan sukses, kalau bisa 2 tahun sekali dilaksanakan disini (Kalsel), " kelakarnya.
Disampaikan Hendrik bahwa sejak PWI didirikan pada tahun 1946 berkomitmen menjadi organisasi yang menjaga kedaulatan bangsa dan berkarya untuk kemajuan NKRI.
"Sejak kongres pertama Wartawan Indonesia bersepakat bahwa pers harus menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa. Dan hal ini yang sampai sekarang menjadi komitmen Pers Indonesia, " ujarnya.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sulfikar Amir
|
Hendrik juga menyampaikan tantangan besar yang dihadapi oleh industri media saat ini, dimana hampir 90% media mengalami kesulitan akibat digitalisasi yang mengubah industri pers secara drastis.
Hal ini menurutnya, karena tidak mampu beradaptasi dengan era digital dan kemajuan zaman maupun teknologi informasi saat ini. Oleh karena itu, kata Hendrik Pers Indonesia harus terus berinovasi agar tidak tertinggal.
Selain itu, Hendrik juga menyampaikan agar PWI tidak hanya berfokus pada produk jurnalis tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga wawasan kebangsaan dan nasionalisme.
Dikatakannya, bahwa PWI jangan sampai kehilangan jati diri, karena PWI adalah organisasi merah putih yang harus selalu mengedepankan kepentingan bangsa dalam setiap karya jurnalistik.
Namun demikian, Ketua PWI Pusat itu mengingatkan agar pers tidak boleh sekedar mengekor pada pemerintah tetapi tetap harus menjalankan fungsi kontrol sosial dengan memberikan kritik yang membangun serta solusi yang konstruktif.
"Saya imbau kepada seluruh Pers Indonesia agar karya jurnalistik cendrung untuk mengawal program pemerintah khususnya terkait ketahanan pangan yang dicanangkan bapak presiden Prabowo sampai di daerah tetapi harus tetap kritis dengan solusi bukan sekedar mengekor, " harapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin dalam sambutan yang diwakili Pj Sekda Muhammad Syarifuddin mengatakan bahwa Pemprov Kalimantan Selatan berkomitmen mendukung pers dan selalu bertanggung jawab dalam setiap kegiatan seperti HPN dan Porwarnas.
Disampaikan Sekda Muhammad Syarifuddin bahwa Propinsi Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah HPN dan Porwanas sudah dua kali sebagai wujud rasa tanggung jawab dan dukungan terhadap keberadaan Pers yang selalu berdampingan dengan pemerintah sebagai mitra membangun bangsa maupun daerah.
“Pers merupakan partner kami dalam membangun daerah, kami selalu siap kerja sama dan merangkul semua pihak untuk kemajuan Kalsel, ” ujar Muhammad Syarifuddin.
(PATAR JS)